Ketahui Sistem Oksigen Kapal Selam Saat Mode Menyelam

Bagaimana cara awak kapal dan penumpang mendapatkan oksigen ketika sedang berada di kapal selam? pertanyaan tersebut terkadang sering kali terbesit dipikiran.

Meskipun kapal selam beroperasi di bawah perairan, kapal selam tentu juga memiliki sistem oksigen sebagai sumber pernapapasan.

Melansir How Stuff Works, oksigen yang digunakan untuk kapal selam dilepaskan melalui tangki kompresi, generator oksigen, dan tabung oksigen yang berada di dalam kapal secara otomatis.

Cara kerja oksigen yang digunakan selama kapal selam sedang digunakan yaitu dengan cara dilepaskan secara perlahan atau berkala, pelepasan oksigen beroperasi dengan interval waktu tertentu.

Di dalam kapal selam juga terdapat sistem komputer yang bisa mendeteksi penurunan kadar oksigen di wilayah kabin kapal. Selain itu, cara kerja kapal selam dapat diproduksi melalui proses elektrolisis dengan cara menggunakan air laut.

Kapal selam biasanya memiliki beberapa tanki untuk menampung oksigen ukuran besar. Hal ini yang akan digunakan untuk meningkatkan kadar oksigen dengan interval waktu yang cepat apabila terdapat sistem yang gagal.

Tidak hanya di kabin kapal, sistem oksigen juga beroperasi untuk mengatur dan mengurangi kandungan karbon dioksida di kabin.

Manusia bernapas memiliki sistem dua arah yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Jika kita berada di luar ruangan, kita tidak khawatir mencari oksigen untuk bernapas. Namun, ketika kita berada di ruang yang tertutup pasti terasa cemas jika tidak mendapatkan oksigen.

Di bawah air karbondioksida yang dihembuskan oleh manusia untuk pertukaran pernapasan, bisa menjadi ancaman serius. Maka dari itu, selain memasok oksigen untuk kapal selam, penting juga menghilangkan sisa karbondioksida yang terus menerus dihembuskan oleh awak kapal.

Karbondioksida akan diolah dengan bantuan soda lime (Akrosorb) di perangkat yang disebut ‘scrubber’. Soda lime adalah penyerap CO2 serbaguna untuk menghilankan karbondioksida dan kontaminan asam dalam ruangan.

Namun, berbeda dengan kapal selam yang memiliki tenaga diesel elektrik pada kapal KRI Nanggala milik TNI AU harus memiliki batas waktu beberapa hari. Kapal selam tersebut harus menjalankan mesin dan mendapatkan udara saat terendam sepenuhnya.

Kapal harus tiba di atas permukaan untuk mengisi bertukar udara segara menggunakan tiang snorkel dan mengisi ulang baterai.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *