Perbedaan Seorang Pelaut Dengan Marinir

Tidak semua orang yang melakukan kegiatan di laut dan memiliki mata pencarian disebut sebagai seorang pelaut. Ternyata masih banyak yang mengganggap bahwa seorang pelaut adalah orang yang bekerja di laut. Lantas, siapakah pelaut itu?

Ada beberapa tingkatan dan bagian pekerjaan seseorang terkait dengan kegiatan di laut yang menjadikannya disebut pelaut.

Anak buah kapal

Pengertian Pelaut

Pelaut adalah semua orang yang bekerja di atas kapal. Semua yang bergabung di dalamnya adalah pelaut, namun tidak semua memiliki tugas yang sama. Jenis kapal yang dimaksud dalam pengertian ini diantaranya kapal angkut, kapal penumpang, maupun kapal tanker.

Perbedaan  seorang pelaut dilihat oleh adanya perbedaan bidang kerja, tanggung jawab dan tugas. Pelaut atau disebut juga sebagai Anak Buah Kapal (ABK) terbagi menjadi diantaranya yaitu Perwira Departemen Mesin, Perwira Departemen Dek, dan Ratings.

Tanggung jawab utama tetap berada di tangan kapten kapal sebagai pemimpin pelayaran. Setiap bagian tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Dengan demikian, seluruh pekerjaan pelaut dijalankan sesuai dengan perintah yang dipimpin oleh kapten kapal.

Jam Kerja Pelaut

Banyak yang mengetahui berlayar memang memakan waktu berhari-hari hingga berbulan-bulan, namun bukan berarti para pelaut bekerja sepanjang waktu. Meski berada di atas kapal sepanjang waktu, pelaut memiliki jam kerja yang sama dengan pekerja lain.

Total jam kerja pelaut mencapai 40 jam per minggu, pelaut bekerja selama 8 jam per hari. Waktu kerjanya pun menganut 5 hari kerja, yaitu dari hari Senin sampai Jumat.  Jam kerja diatur berdasarkan rotasi tertentu yang telah ditentukan agar para pelaut tidak kelelahan, sehingga selalu konsentrasi dengan pekerjaan dan kewaspadaan saat kerja tetap terjaga.

Tugas Pelaut

Setiap pelaut memiliki tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan kapal beserta pelayarannya. Tugas-tugas pelaut diantaranya sebagai berikut.

  1. Membuat Patokan Arah Navigasi

Pelaut bertugas untuk membuat patokan arah navigasi dengan menggunakan pencari kedalaman, radar laut, lampu penanda, mercusuar, dan cuaca. Hal ini dilakukan agar kapal memiliki patokan arah yang tepat untuk berlayar mencapai tempat tujuan dengan aman dan lancar.

    2. Membuat Rute Peta Pelayaran

Pelaut harus mengatur dan membuat rute peta pelayaran yang akan dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menentukan jalur terbaik yang dilewati oleh kapal untuk mencapai tempat tujuan dengan aman.

3. Memeriksa Seluruh Bagian dan Kelengkapan Kapal

Agar pelayaran dapat berjalan dengan lancar, pelaut harus memastikan seluruh bagian pengoperasian kapal berfungsi dengan baik. Selain itu, alat keselamatan kapal juga harus diperiksa kelengkapannya. Semua hal itu harus sesuai dengan standar dan peraturan.

    4. Mengoperasikan Radio Untuk Komunikasi

Radio komunikasi berfungsi sebagai alat komunikasi antara kapal dengan menara pengawas. Pelaut bertugas untuk mengoperasikan radio ini agar tidak terjadi marabahaya dalam kapal baik yang disebabkan oleh alam maupun human error.

    5. Mengatur Muatan Kapal

Pelaut bertugas untuk mengatur muatan kapal agar tidak memberatkan laju kapal. Pelaut juga harus memperkirakan bahwa muatan tersebut beserta persediaan air tawar cukup untuk semua awak kapal.

    6. Membaca alat pengukur

Melalui alat pengukur, pelaut akan mengetahui tingkat cairan hidrolik, tekanan udara, dan oksigen dalam kapal. Demi keselamatan bersama, semua hal tersebut harus berada dalam batas yang cukup.

Pengertian Marinir

Marinir merupakan suatu cabang angkatan bersenjata yang berkemampuan untuk menyerbu secara amfibi, menggunakan infanteri, kendaraan air, pesawat udara, dan kendaraan lapis baja.

Penjelasan tentang pelaut di atas dan definisi tersebut mencerminkan adanya perbedaan marinir dengan pelaut. Di dunia militer, korps pelaut dan korps marinir sama-sama berada di bawah TNI Angkatan Laut.

Namun, keduanya memiliki spesifikasi dan tugas yang berbeda. Melihat dari segi kemampuan dasarnya, seorang pelaut memiliki kemampuan dasar Perwira yang bertugas sebagai Perwira Penjaga Laut.

Sedangkan marinir memiliki kemampuan dasar Perwira Korps Marinir yang mampu bertugas sebagai Komandan Peleton Infanteri, Komandan Peleton Senjata Bantuan Infanteri, serta memahami tugas Komandan Kompi Infanteri Marinir.

Melihat dari segi disiplin ilmu yang digeluti, marinir memiliki potensi disiplin Ilmu Sosial Politik, sedangkan pelaut berpotensi dalam disiplin Ilmu dan Teknologi Kelautan, Teknik Manajemen, atau Sosial Politik tertentu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *